Selasa, 01 Juni 2010

K.O

... Ruangan kantor sepi, ini akibat dari antisipasi demo mlam tadi, mungkin sudah ada yang mering-meriang dan demam-demam... bukan kalah tp akibat mengalah sama hujan tadi malam (lasan.. saja ...hehhe) semua personil turun ke daerah Susup tempat pintu air PLTA Ujan Mas.. dengan kapasitas 70x3 MW.. ceritanya masyarakat meminta ganti rugi lahan yang tergerus air sungai akibat luapan pintu air. kalau dilihat secara hukum, tanah milik masyarakat tersebut masuk wilayah DAS dan sebagian besar tidak memiliki akte tanah juga termasuk wilayah TNKS.  Namun itulah masyarakat ku, keluargaku, saudaraku.
    Demo memanas saat menjelang magrib, masyarakat mulai melempar batu ke arah kantor pintu air. setelah dua hari nego tidak terpenuhi. Alasan masyarakat sesuai perjanjian jika tuntutan masyarakat tidak terpenuhi maka mereka lebih kurang 300 orang tersebut akan menutup pintu air. akibat jika pintu air ini di tutup adalah wilayah sumatra harus padam secara bergiliran dan  bayangkan sendiri jika ini terjadi, bagimana rumah sakit, sekolah, pabrik-pabrik dan fasilitas buplik lainnya...
     saat situasi mulai memanas aku bersama rombongan dalmas polres kepahiang datang untuk menambah kekuatan pengamanan gedung PLTA... (di sini aku perempuan sendirian loh... hehehe.. sampai di kira wartawan lagi... ) rombongan datang tepat setelah massa lempar-lemparan. Hujan semakin menjadi-jadi, semua anggota basah kuyup termasuk dari pangkat yang paling rendah hingga kapolres. untung dari peristiwa ini tidak ada korban dari masyarakat hanya beberapa anggota polisi saja yang memar-memar akibat lemparan. seandainya demo ini dianggap penjahat mungkin penyelesaiannya dapat dengan gampang... di ringkus dan ditembak aja..... tapi, lawannya di sini adalah masyarakat, saudara kami yang darinya bayar pajak dan di kumpulkan dan turunlah gaji polisi...
      menghadapi demo kemarin sama halnya manghadapi anak kecil yang lagi ngambek,,, bagaimana caranya mereka menurut tanpa ada paksaan (maunya). Aku liat raut muka anggota polisi yang mulai kelelahan, belum lagi suasana yang dingin akibat di guyur hujan. sejak dua hari anggota sudah stand by di lokasi, beridiri mengankat tameng menjaga agar masyarakat tidak masuk... yang dilakukan hanya bertahan.. dan bertahan... (mau ditimpuk batukah, kayu kah, di lempari botol kah... hanya bisa terima aj)
       Malam semakin larut... hujan juga tidak reda-reda... polisi dan masyarakat sudah sama sama capek.. dan setelah negosiasi.. masyarakat mau pulang... setelah ada orasi... ( kata yang tidak enak didengar... SENSOR..lagi-lagi kami mendengarkan dengan senyuman). Angota polisi masi di tempat menunggu masyarakat benar2 hilang.. tentu saja masih hujan-hujanan. aku bersama komandanku.. di ajak makan dulu bersama anggota polisi yang lain. kami makan nasi bungkus yang sudah terkena hujan jadi rada berkuah.. hahah..... makan di  pinggir pintu air PLTA, lumayanlah refresing di sisa-sisa lemparan botol, pecahan kaca dan pecahan batu... dengan melihat buih2 air yang keluar dari pintu air... berputar-putar (sama seperti kepalaku... karena sebelumnya memang aku sedang flu). setelah brifing (betul nggak ya ejaannya?) kapolres kepahiang.. bapak AKBP.Joko S memerintahkan pulang karena situasi sudah kondusif.. Namun sebagian anggota masih di tempat untuk di ploting besok...
       Anggota yang tinggal adalah anggota brimob dan sebagian dari anggota polres kepahiang, curup dan bengkulu utara. badan mereka masih basah kuyup... dan harus tetap di tempat menunggu besok... (kira-kira masuk angin nggak ya..)...
       Aku pulang bersanma senior-senior ku.. melewati jalan.. barkabut,yang berliku-liku. dan berbelok-belok... (ampun!!! kepalaku rasanya mau pecah) mungkin butuh waktu 1 jam untuk sampai ke pintu masuk PLTA  di Ujan Mas.. perjalanan belum selesai perutku yang mulai mual-mual harus bertahan hingga sampai di polres kepahiang,,, setelah turun dari mobil patroli lantas dan rombongan di mobil itu sudah tidak kelihatan (tidak perlu di jelaskan kenapa aku menunggu rombongan itu hilang di tikungan belakang polres... kwakaka),, barulah eksekusi di mulai..... semua isi perutku keluar sudah... alias muntah...
      Hujan belum juga reda...cepat2 aku cari kunci motor ku di dalam tas dan ngacir pulang ke rumah... hingga sampai di rumah tak bisa kupungkiri kalau AKU.............................. K.O
     sory.. klo tulisan ini acak-acakan, karena aku memang bukan pengarang hebat( klo aku bisa ngarang bagus nggak jdi polisi donk.. jadinya penulis novel.. heh) ini cuma cerita buat berbagi aj.... selamat tidak menikmati..............

1 komentar: